Imam Shadiq As: seandainya Zaman itu aku alami maka seluruh hari dalam hidupku akan berkhidmat kepadanya (Imam Mahdi As
Para Imam Maksum as. dan Rahasia Ilahi

نكتة مهمّة

إنّ أئمّتنا عليهم الصلاة والسلام لمّا كانوا في جوّ سياسيّ أسّسته الحكومة الملعونة الحبتريّة(1) لأن لاتنعقد الدولة العادلة العلويّة، لم يكن لهم مجال لبيان الأسرار الإلهيّة، لوجود الطغاة الأمويّة والعبّاسيّة، ولذا قال أوّل من غصب حقّه، أمير امرة المحقّة، عليّ بن أبي طالب‏ عليهما السلام:

كان لرسول اللَّه ‏صلى الله عليه وآله وسلم سرّ لايعلمه إلّا قليل، ... ولولا طغاة هذه الاُمّة لبثثت هذا السرّ.(2)

فلم يبيّنوا الأسرار للناس، ولم يبثّوها إلّا إلى قليل منهم من نقبائهم وأفاضل ‏أوليائهم. ولم يمكن لهم إفشاء الأسرار والحقائق المعنويّة لعدم قدرة الناس على ‏التحمّل - لكونهم في الدولة الحبتريّة الّتي تدوم إلى الحكومة الإلهيّة القائميّة، لأنّ‏ الإمام الصادق‏ عليه السلام قال: «وَاللَّيْلِ إِذا يَسْرِ»(3) هي دولة حبتر، فهي تسري إلى قيام ‏القائم‏ عليه السلام(4) - ، فأوردوا كثيراً منها تحت عنوان الأدعية والمناجاة، فتحسّسْ عن ‏الأسرار والحقائق فيها.

ثمّ إنّ أهل البيت‏ عليهم السلام لم يكن بيانهم للأسرار في الأدعية والزيارات للجوّ السياسي في عصرهم منحصراً بها، بل ذكروا مسائل مهمّة من الإعتقادات ‏والمعارف العالية في الدعوات والمناجات والزيارات، وتظهر هذه الحقيقة بالرجوع إليها. ومضافاً إلى ما بيّنوه فيها من الأسرار والإعتقادات، بيّنوا فيها كثيراً من المسائل الّتي لها تأثير أساسي في حياة الإنسان وعلّموا المجتمع البشري ‏أحسن درس من دروس الحياة.

   عليك بالدقّة في «الصحيفة الكاملة السجّاديّة» الّتي أيّد صحّتها الإمام المنتظر أرواحنا فداه حتّى ترى أنّ الإمام زين العابدين‏ عليه السلام كم بيّن من الحقائق العظيمة في‏ألفاظ قصيرة بعنوان الدعاء والمناجاة. وبالدقّة في أدعية اُخرى من الإمام السجّادعليه السلام ومن سائر أهل البيت ‏عليهم السلام تظهر هذه الحقيقة.

   فالآن نذكر مثالاً من الدروس الحياتيّة الّتي علّمونا إيّاها في الأدعية:

   في المناجاة الإنجيليّة للإمام السجّاد عليه السلام ندعو اللَّه تعالى: أسألك من الهمم‏ أعلاها.

   هذا الكلام تنبيهٌ من الإمام زين العابدين‏ عليه السلام لكلّ من يدعو اللَّه؛ بمعني أنّ‏ الداعي كائناً من كان وإن كان يعدّ نفسه حقيراً جدّاً، لابدّ له أن يطلب من اللَّه تعالى ‏أن يعطيه أعلى الهمم حتّى يقدر أن يتحوّل في حياته تحوّلاً عظيماً حتّى يكون‏ لوجوده تأثير أساسيّ في المجتمع. هذه حقيقة تتحقّق في الخارج مع لمعان نورالإمام‏ عليه السلام في قلب الإنسان.

   وما ورد عنهم‏ عليهم السلام من الدعوات و...، هو طور سيناء الولاية؛ فمن شاء أن‏ يذهب إلى الوادى الأيمن، ويصعد إلى طور سيناء الهداية، فعليه بخلع نعليه‏ وتطهير ثيابه، وتعلّم آداب الدعاء والإستجابة حتّى يرى العناية والإجابة.

   هذا ما وصل إلينا من الكتاب والرواية، فخذه واغتنم ولاتيأس من رَوْح اللَّه «إِنَّهُ لايَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكافِرُونَ»(5)، فكن على ذلك من يقين حتّى ترى ‏النور وتعرف السرّ، لأنّ الأئمّة عليهم السلام يهدون الناس إلى الأسرار والحقائق بما قالوا في‏دعواتهم ومناجاتهم.

ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ

1) الحبتر كناية عن أوّل غاصب لحقّ الخلفاء الإلهيّة، البحار: 336/35.

2) البحار: 306/95.

3) الفجر: 4.              

4) البحار: 78/24.  

5) يوسف: 87.  

 


 

Para Imam Maksum as. dan Rahasia Ilahi

Para Imam Maksum as, hidup dalam kancah politik rezim tirani Habtar[1] yang membelenggu mereka, hingga menghalanginya mendirikan pemerintahan Alawi nan adil. Bahkan, para Imam tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan rahasia Tuhan kepada masyarakat umum. Karena, para penguasa Umawiyah dan Abasiyah dengan menghalalkan berbagai cara, melakukan pelarangan terhadap aktivitas tersebut. Imam Ali bin Abi Thalib as, dalam hal ini menjelaskan

Rasulullah menyimpan rahasia yang hanya diketahui oleh sebagian kecil sahabatnya. Seandainya tidak ada para penguasa zalim umat ini, akan aku sampaikan rahasia tersebut[2]

Dari sini, jelaslah bahwa para Imam as tidak menjelaskan rahasia tersebut kepada seluruh lapisan masyarakat. Beliau, hanya menyampaikan kepada sebagian kecil sahabat  terdekatnya.

Rahasia ilahi yang sangat penting itu, tidak disampaikan kepada masyarakat umum, karena mereka tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk menerimanya. Selain itu, situasi dan kondisi politik yang genting ketika itu -dan akan terus berlangsung hingga kedatangan Imam Zaman af.- menutup ruang bagi para Imam untuk menyampaikan mutiara sucinya pada masyarakat luas. Imam Shadiq as, ketika menafsirkan ayat wa llaili idza yasri[3] bersabda: (Maksud dari kata “lail”) adalah pemerintahan Habtar yang akan berlangsung sampai hadirnya Imam Zaman af[4] Pada sisi ini, para Imam menjelaskan hakikat maknawi melalui doa dan munajat.

Ahlul bait as, ketika mengungkapkan berbagai rahasia kebenaran melalui doa, ziarah serta dzikir, tidak hanya karena desakan situasi dan kondisi politik yang tidak memungkinkan. Lebih dari itu, persoalan penting yang berkaitan dengan  masalah keyakinan dan pengetahuan yang tinggi pun pun dijelaskan melalui doa, munajat dan ziarah. Dengan melakukan kajian secara intensif terhadap berbagai doa, kebenaran tersebut akan terungkap jelas.

Selain menyampaikan berbagai rahasia, keyakinan serta pemikiran dasar dalam berbagai doa, para Imam juga menjelaskan serta mengajarkan berbagai permasalahan yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Misalnya saja doa-doa dalam kitab Shahifah kamilah Sajadiyah yang juga dibenarkan oleh Imam Zaman af, dalam berbagai kalimatnya dipenuhi mutiara-mutiara kebenaran yang indah dan penuh makna.

Dengan mengkaji berbagai doa Imam Sajjad as serta para Imam lainnya, rahasia kebenaran akan tersingkap. Sebagai contoh, dalam munajat Injiliyah yang mengandung pelajaran berharga bagi kehidupan, Imam Sajjad berdoa kepada Allah Swt. “Duhai Tuhan! Anugerahlah padaku kesungguhan tertinggi”[5] Munajat Imam Sajjad as tersebut, merupakan pembangun jiwa bagi siapa saja yang tengah mengadu kepada Tuhannya melalui doa. Sang pemohon, siapapun dia, meskipun ia menyadari ketidak mampuannya, sejatinya memohon harapan tertinggi kepada Tuhan. Sehingga, ia dapat melakukan perubahan besar dalam hidupnya serta mampu memberikan sumbangsih yang berarti kepada masyarakat. Kebenaran ini akan tersingkap pada hati-hati manusia, melalui cahaya yang  bersinar dari lentera Imamah.Apa yang disampaikan ahlul bait dalam doanya, menjadi Thursina wilayat, bukit harapan para pendoa. Siapa pun yang hendak mendakinya, harus mempersiapkan segalanya. Para imam mengajarkan berbagai adab berdoa, sehingga kita bisa merasakan pengaruh dari kemustajabannya. Sebagaimana penjelasan di atas tentang berbagai ayat serta riwayat yang sampai ke tangan kita, kini saatnya untuk optimis mengarungi kehidupan dan jangan pernah berputus asa dari rahmat Tuhan, sebagaimana firmannya: Sesungguhnya, tidak akan berputus asa dari rahmat Tuhan, kecuali kaum kafir[6]. Dengan keyakinan ini, maka raihlah cahaya harapan dari mutiara doa yang bersumber dari  mata air wahyu, mengambil berkah dari para Maksum.

______________________________________

[1] Habtar, terma yang digunakan untuk menyebut  pihak yang  merampas kekhilafahan  dari para maksum as.  lihat. Bihar al-Anwar jilid 35 hal.336. 

[2] Bihar al-Anwar jilid 95 hal. 306

[3]  QS. 89 : 4

[4] Bihar al-Anwar jilid 24 hal. 78

[5] Bihar al- Anwar  jilid 94 hal. 155

[6] QS. Yusuf, 12: 78

 

    Mengunjungi : 2913
    Pengunjung hari ini : 59559
    Total Pengunjung : 89459
    Total Pengunjung : 131405531
    Total Pengunjung : 91109058